cahUnnes.com - Survei Pusat Kajian Pancasila Hukum dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang (Puskapdhem Unnes) dalam survei yang dilakukan menempatkan beberapa pemimpin muda memiliki elektabilitas yang cukup tinggi.
Dalam survei itu, calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2014 ini dianggap lebih variatif dibandingkan pilpres sebelumnya. Munculnya beberapa tokoh muda disinyalir memberikan semangat baru bagi masyarakat.
Direktur Eksekutif Puskapdhem Unnes Arif Hidayat menerangkan dalam survei yang memakai teknik wawancara dan kuisioner itu, 35.52 persen publik menilai sangat penting adanya regenerasi kepemimpinan nasional. Sementara 50.5 persen menyatakan penting, 1.12 persen tidak penting, dan 7.28 persen tidak tahu.
"Penting bahwa kepemimpinan itu harus ada regenerasi. Dalam hal ini kita sadar bahwa puleg dan pilpres kesannya menjemukan karena menu yang disodorkan itu-itu saja, masyatakat haus akan tokoh baru yang akan memberikan pembaruan di ranah politik," paparnya di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).
Dari penelitian Puspakdhem, sejumlah nama-nama segar muncul dalam percaturan politik Indonesia saat ini. Sudah tak mengejutkan lagi, apabila dalam survei ini, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 20,28 persen.
Tokoh lain yang muncul adalah Priyo Budi Santoso dengan presentase 16,26 persen dan calon wapres dari Hanura, Hary Tanoesoedibjo (HT), sebesar 11,3 persen. “Yang paling menarik, hanya 7,75 persen saja publik yang belum menentukan pilihan,” paparnya.
Peneliti Puskaphdem Pujiono menyatakan partai politik harus pintar memanfaatkan momentum di Pilpres 2014. Terutama bagi partai politik yang memiliki kader seperti Joko Widodo, Priyo Budi Santoso, dan Hidayat Nur Wahid.
"Karena pada Pilpres 2019, mereka sudah dikategorikan capres tua yakni di atas 55 tahun" kata dia.
Karena itu, menurutnya, pilpres 2014 adalah momentum capres muda untuk berlaga di ajang pemilihan presiden. Bagi publik, nama-nama tokoh muda adalah semacam 'obat penawar' bagi kejenuhan nama tokoh yang itu-itu saja.
Survei dilaksanakan pada 3 Januari hingga 9 Februari 2014 di 34 provinsi. Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 1.070 orang yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Ada pun tingkat kepercayaan sebesar 95 persen pada margin of error ± 3 persen. Pengambilan data melalui teknik wawancara dengan bantuan kuesioner.
Berikut nama-nama kader parpol pilihan responden menurut elektabilitas:
Jokowi: 20,28 persen
Priyo Budi Santoso: 16,26 persen
Rahasia: 16,16 persen
Harry Tanoesoedibjo: 11,3 persen
Hidayat Nur Wahid: 10,09 persen
Tokoh lainnya: 7,66 persen
Undecided voters: 7,75 persen
Muhaimin Iskandar: 3,92 persen
Roy Suryo: 2,14 persen
Anies Matta: 1,0 persen
(Bicho/Berbagai sumber)
0 Komentar