Hebat! Pelajar RI Rengkuh Medali Emas Olimpiade Astronomi Dunia

VOLOS, cahUnnes.com - Prestasi membanggakan kembali diraih pelajar-pelajar Indonesia di kancah internasional. Tim Indonesia berhasil memborong medali emas dalam kompetisi astronomi tahunan untuk murid-murid SMA seluruh dunia atau "7th International Olympiad on Astronomy and Astrophysics" (IOAA) di Kota Volos, Yunani, pada 27 Juli - 4 Agustus 2013.

Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Athena Jani Mediawati Sasanti, mengatakan dari lima siswa Indonesia yang dikirim, semuanya berhasil meraih penghargaan.

David Orlando Kurniawan dari SMAK I BPK Penabur Jakarta berhasil meraih medali emas, Marcelina Viana dari SMA Santa Ursula Jakarta berhasil menyabet medali perak dan M Iman Adli dari SMA Kharisma Bangsa mendapatkan perunggu.

Sedangkan Rizki Wahyu Pangestu dari SMAN I Banjarnegara dan R. Aryo Tri Adhimukti dari SMAN 3 Malang berhasil merebut "honorable mention".

Sementara untuk kompetisi tim, Indonesia menduduki rangking ketiga di bawah Korea Selatan dan Singapura di tempat pertama dan kedua.

Dalam upacara penutupan yang berlangsung di Kota Volos, Minggu (4/8) malam, Dubes RI untuk Yunani Benny Bahanadewa mendapatkan kehormatan untuk mengalungkan medali perak kepada Marcelina Viana.

Duta Besar Benny Bahanadewa menyatakan kebanggaannya para siswa yang dikirim berhasil membawa harum nama Indonesia khususnya di bidang astronomi. Prestasi ini merupakan suatu kemajuan mengingat pada 6th IOAA, para siswa Indonesia hanya berhasil merebut medali perak dan perunggu, ujarnya.

Seperti dilansir Antara, kompetisi 7th IOAA di kota Volos diikuti 180 peserta dari 36 negara dan lima benua, antara lain Brasil, Romania, Ceko, India, Iran, China, Singapore, Korea Selatan dan Indonesia. Sesuai peraturan IOAA, setiap negara dapat mengirimkan satu tim yang terdiri dari lima orang peserta.

Menurut Dr Hakim L Malasan, dosen FMIPA ITB yang menjadi team leader Indonesia, kelima siswa yang mewakili Indonesia merupakan hasil seleksi nasional dan sudah mendapatkan pelatihan intensif selama sebulan di ITB.

Dikatakannya setiap peserta yang mengikuti olimpiade astronomi dituntut untuk menguasai teori, formulasi hip?tesis, analisa data dan pengamatan terhadap langit. Sehingga sifat pengujian adalah teori dan praktik.

Selain itu, setiap tim akan mengikuti sebuah kompetisi terpisah, di mana tim tiap negara harus melakukan tugas kompleks, yang melibatkan individu dan kelompok, dalam bentuk teori dan/atau praktik.

Untuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan selama kompetisi, panitia memisahkan penginapan peserta dengan team leader dan pendamping.

Selain itu, setiap peserta tidak diperkenankan untuk membawa handphone, laptop dan hanya membawa kalkulator biasa untuk dipakai dalam kompetisi.

Pelaksanaan 7th IOAA di Yunani diselenggarakan Universitas Thessaly, Volos dan Universitas Aristoteles, Thessaloniki mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Yunani, Pemerintah Propinsi Thessaly serta Pemda Volos.

Sumber : Merdeka.com

0 Komentar

Posting Komentar