Inilah Kronologi Mahasiswa FBS Unnes yang Meninggal di Ungaran

UNGARAN- Puluhan warga di persimpangan jalur Sisemut atau tepatnya di pangkalan angkot Jalan Mr Wuryanto Ungaran Kabupaten Semarang dikejutkan adanya pemuda tiba-tiba duduk dan tubuh gemetaran (kejang-kejang), Senin (18/5) sekitar pukul 11.30.


Di antara mereka pun sempat memberikan minyak angin. Karena semakin parah, beberapa warga berinisiatif membawa pria yang diketahui bernama Bimo Putro Utomo (19) itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran.


Namun belum sampai tiba di rumah sakit, nyawa warga Desa Kasilib Rt 03 Rw 01 Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara itu tidak tertolong. Dia meninggal dunia saat dalam perjalanan.


Warga Kalisidi Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Wisnu Budi (38) mengatakan, sesampainya di Kantor Kesbangpol Kabupaten Semarang, dia dan ketiga rekannya melihat kerumunan warga di tepi jalan atau tepatnya di depan lapak tambal ban.


Setelah didekati, dia melihat mahasiswa tersebut sudah dalam posisi terbaring lemas di bangku kayu panjang. Dia pun kemudian berinisiatif, dibantu warga memasukkan Bimo ke mobil Suzuki Ertiga.


"Agar tidak berlarut di sini, kami tadi bergegas bawa ke rumah sakit agar secepatnya dapat tertolong. Kondisi tubuhnya sangat lemas ketika kami bawa ke mobil. Kami sudah berusaha bergegas sampai rumah sakit. Sesampainya di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ungaran, ternyata dia sudah tidak bernyawa," jelas Wisnu, Senin (18/5).


Dia mengutarakan, selama perjalanan ke rumah sakit, mahasiswa yang mengenakan kaos dominan putih dan celana jeans panjang tersebut tidak mengeluarkan sepatah katapun. Denyut nadi pun seolah-olah semakin berdetak lemah.


Dimungkinkan baru sekitar lima menit perjalanan lalu meninggal dunia. Dia diketahui adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes).


"Awalnya dia berjalan kaki membawa tas punggung menuju angkot jurusan Ungaran-Unnes. Dia baru saja turun dari bus Semarang-Purwokerto. Dia sudah sempat naik ke dalam angkot, tetapi dia turun lagi dan duduk di samping angkot. Tubuhnya kejang-kejang, gemetaran. Kayaknya kecapean atau bagaimana kami tidak tahu. Selang sekitar 15 menit dibawa mobil ke rumah sakit," ucap M Chodri (42) sopir angkot warna hijau itu.



Sumber: Tribun News

0 Komentar

Posting Komentar