SEMARANG, cahUnnes.com - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan limbah jeruk nipis untuk menghilangkan ketombe di rambut. Shampo herbal ini dianggap lebih aman dibandingkan shampo lain yang menggunakan bahan kimia.
Para mahasiswa itu adalah Nurul Hidayah, Sekar Latri, dan Anggrahini Dwi Puspitosari dari Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, serta Yuli Anita dari Prodi Pendidikan Matematika dan Intasari dari Prodi Pendidikan Kimia Fakultas MIPA. Mereka menamakan shampo tersebut dengan SKUTER alias Shampo Kulit Jeruk.
"Untuk membuat Shampo Skuter dibutuhkan bahan ustama kulit jeruk nipis, serta beberapa peralatan berupa blender, pisau, gelas kaca, pengaduk, sendok, alat pengukur pH, saringan, ember, sikat, torong dan papan," ungkap salah seorang anggota kelompok, Sekar Latri.
Sekar menjelaskan cara pembuatan Shampo Skuter sangat sederhana. "Cara membuatnya adalah kulit jeruk nipis dicuci bersih dan dipotong menjadi potongan lebih kecil. Kulit jeruk nipis kemudian dihaluskan menggunakan blender dengan menambahkan aquadest sebanyak 60 ml."
Langkah selanjutnya kulit jeruk nipis yang sudah dihaluskan dan disaring menggunakan kain saring sehingga diperoleh sari jeruk nipis. Kemudian Sari jeruk nipis sebanyak 60 ml dimasukkan ke dalam blender yang bersih dan ditambahkan methyl paraben sebanyak 1 gram. Setelah sari jeruk nipis dan methyl paraben tercampur rata, tambahkan natrium bicarbonate sebanyak 2 gram, natrium lauryl sulfat sebanyak 30 gram, dan fragrance sebanyak 2 tetes atau 0,1 ml.
Setelah semua bahan tercampur hingga mengental, cairan tersebut didiamkan di dalam wadah yang rapat selama satu hari. Hal tersebut bertujuan agar tingkat kekentalan shampo lebih berkualitas dan shampo memiliki kadar pH sesuai standar shampo yaitu + 5. Jika cairan sudah siap maka langkah selanjutnya yaitu pengemasan menggunakan botol shampo berukuran 100 ml. Botol tersebut selanjutnya ditempel stiker dan disegel.
Sampai bulan Agustus 2015 ini, Skuter yang telah diproduksi sebanyak 1.180 botol dan sudah laku dipasaran sebanyak 1.149 botol shampo. “Shampo ini tidak hanya dijual di Yogyakarta saja melainkan juga dijual secara online” katanya.
Karya mahasiswa ini merupakan salah satu karya mahasiswa UNY yang akan diikuti dalam ajang Kreativitas mahasiswa dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2015 di Kendari.
0 Komentar