cahUnnes.com - Pesta demokrasi akan digelar kurang dari tiga bulan lagi. Prosesi demokrasi prosedural ini harus dilalui, untuk menyambut suksesi dan regenerasi kepemimpinan nasional.
Kampus sebagai institusi pendidikan, harus mampu berperan aktif menyikapi pesta rakyat ini. Mengingat kampus merupakan habitat kaum intelektual dan pemimpin masa depan bangsa.
Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Makhmud Kuncahyo menyampaikan bahwa mahasiswa perlu memahami dinamika politik yang terjadi.
"Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa dan yang menentukan masa depan bangsa, sehingga perlu memahami dinamika politik yang terjadi".
Karena itu pendidikan politik menjadi sesuatu yang penting untuk membangun kesadaran berbangsa dan memperkuat rasa nasionalisme. Termasuk bagaimana generasi-generasi intelektual bangsa ini dalam mengetahui popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas.
Ketua Panitia Dialog Kebangsaan Erit Kamiswara menyampaikan bahwa BEM KM Unnes sebagai lembaga eksekutif mahasiswa memiliki tanggung jawab moril memfasilitasi mahasiswa melalui kegiatan Dialog Kebangsaan.
Dengan mengangkat tema "Mencari Pemimpin Indonesia : Dari Kampus untuk negeri", Dialog Kebangsaan ini BEM KM Unnes menghadirkan Dr Wiranto (Ketua Umum Partai Hanura), Anis Matta, Lc (Presiden PKS), Dr Sutiyoso (Ketua Umum PKPI), Dr Syahrul Yasin Limpo (Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi se-Indonesia) dan Ir Isran Noor (Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Se- Indonesia dan dimoderatori oleh Direktur Eksekutif Pol-Tracking, Hanta Yuda, MA.
Manajer Program Poltracking Agung Baskoro, menambahkan bahwa, "Kehadiran tokoh - tokoh ini dapat membuka ruang - ruang publik terlibat dalam politik melalui uji publik kualitas para tokoh sekaligus menambah referensi publik dalam menghadapi Pemilu 2014".
Acara Dialog Kebangsaan BEM KM Unnes ini merupakan rangkaian roadshow Poltracking yang bekerjasama dengan kampus untuk menjadikan politik lebih substantif dan Indonesia lebih baik dimasa mendatang.
(IBALH)
0 Komentar