Denger denger katanya kolom agama mau dihapuskan yah dari KTP? Hmm, efeknya gimana yah? ada yang bilang itu penting, ada yang bilang emang ga penting juga sih. ah, mikir dulu ah.
Ternyata, seiring saya berpikir, WUUUUUUZ! saya tiba2 kedatangan teman saya, dia keluar dari laci kamar saya, dia ternyata dari masa depan, datang ke masa ini dengan mesin waktu. Namanya adalah Michael Jajang Froxes Android 4.2 Jellybean #22. namanya udah campuran, karena pada jaman mendatang katanya Indonesia udah banyak didatengin bule, jadi namanya michael jajang froxes. Terus itu namanya pake android 4.2 jellybean, saking banyaknya smartphone bertebaran, sampe bikin nama anak juga pake begituan. Buset. Tapi, bukan itu sih yang mau diceritakan, katanya dia mau nyeritain kalo dia punya bisul di dalem idungnya, tapi ga ada yang bisa pecahin bisulnya soalnya katanya bisulnya terlalu dalam. Tapi, ternyata bukan itu saja, dia mau cerita tentang KTP di masa depan!
Dia bilang, bahwa pada jaman dia, Kolom agama di KTP dihilangkan. Dan dia menceritakan kisah kepada saya yang hanya ber IPK tidak sampai 3 ini (lah, kok curhat), saya panggil dia, si Jellbi (singkatan dari JellyBean)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kata si jellby, pada jaman dia, pernah kejadian ada seorang pemuda meninggal di tengah jalan, diduga ditabrak oleh becak berkecepatan tinggi, yang mana pengemudi becaknya kabur tanpa jejak, hanya meninggalkan petunjuk berupa tutup oli top 1 yang mana tidak memberi petunjuk apa apa. Setelah itu, pemuda yang meninggal ini ditemukan di jalan oleh 4 orang Anak gaul, yang mana anak gaul ini adalah grup band bernama Duda Laten yang mana terdiri atas 4 orang dengan agama berbeda, mulai dari agama Hindu, Budha, Islam, Kristen (disingkat jadi Duda Laten). Anak2 grup duda ini memang stelannya preman, tapi mereka seneng banget ibadah, bahkan mereka tak pernah lupa pada tuhannya.
Singkat cerita, mereka menemukan pemuda sudah meninggal, terbujur kaku. Geng gaul langsung mengecek, mulai dari nadi si pemuda, ternyata detak jantungnya sudah tiada. Langsung lah mereka terkaget luar biasa. Lalu mereka berinisiatif, mencari identitasnya di ktp nya. Ternyata, pemuda ini adalah seorang turis dari negeri yang tak terkenal, bernama xaruz. Kalian tidak tahu kan? Apalagi para geng gaul ini. Mereka kebingungan, selama belasan tahun mereka kuliah geografi, mereka tak pernah belajar tentang xaruz, bahkan mereka sendiri dalam bidang geografi termasuk payah, mereka tidak bisa membedakan, apakah Roma itu ibukota dari Zimbabwe atau Paraguay.
Karena kekurangan mereka, mereka berinisiatif untuk langsung menguburkan saja mayat tersebut, karena, kata yang islam, mayat sebisa mungkin harus dibersihkan dan jika memungkinkan harus dikubur. Semua setuju kalo memang mayat ini harus diproses, jangan dibiarkan. Ketika akan diangkat oleh si Islam, tiba2 si kristen bilang “bray, jangan dlu diangkat, kita harus tau dulu tapi, dia agamanya apa, kita harus menguburkan dengan cara agamnya, karena kan berbeda agama, maka berbeda cara”. Akhirnya, semua mengangguk seolah mengerti, padahal mereka memang mengerti. Akhirnya, mereka melihat kembali KTP si mayat, dan ternyata, TAK ADA KOLOM AGAMA! Mereka lupa, para tetua mereka telah menghapus kolom agama dari ktp. Mereka mulai kebingungan, mereka mulai sedih, ada yang menangis histeris, ada yang meronta2 memukul tanah, karena mereka tak sanggup mengetahui agama si mayat. Akhirnya, si budha bilang, “BRO! KITA LIAT NAMANYA AJA”. Akhirnya mereka melihat nama KTP si mayat, karena biasanya kan nama bisa mirip2 sama agama. Ternyata, nama si mayat adalah “ I MADE FIKRI JOSEPHINE GAUTAMA” . Waduh, melihat hal ini, semua kembali kebingungan. Kembali lah mereka, ada yang menangis, meronta2, bergoyang2 joget oplosan.
Sulit sekali mengetahui agama mereka, padahal maksud si geng gaul ini sangatlah baik. Namun, apa daya, keterbatasan mereka membatasi ini semua. Setelah mereka menangis panjang lebar, akhirnya, muncullah suatu ide dari si Hindu. “Baiklah, daripada mayat ini digantung masalah kematiannya, dan tidak jelas. Lebih baik, kita kuburkan dia saja. Dengan cara siapa? Kita gambreng saja” Akhirnya mereka gambreng, dan kembali, semua seri, hanya kulit warna hitam yang nampak, ini dikarenakan mereka sering maen boy boyan di lapang, sehingga tak ada bedanya kulit bawah dan hitam, sama2 hitam. Akhirnya, mereka memutuskan, karena tak ada yang menang, mereka bilang bahwa lebih baik mayat dikuburkan dengan cara mereka semua digabungkan saja agar tidak pusing
Akhirnya, mayat tersebut dibakar, dikremasi, setelah itu, abunya dibungkus menggunakan kain kafan, dan kain kafannya dimasukkan ke dalam peti mati. Dan akhirnya semua setuju karena kondisinya darurat seperti ini. Akhirnya, geng gaul bisa melanjutkan kembali perjalanan mereka untuk mencari warnet yang murah yang harganya Rp.2000/jam.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah, itu adalah kisah yang terjadi di masa depan, kata jellby, dia merasa bingung, ternyata, keputusan menghilangkan kolom agama memang ada pengaruh. Dia bilang, walaupun kolom agama memang tidak terlalu pengaruh secara masif, tapi untuk beberapa kondisi memang dibutuhkan dan sangat bermanfaat. Lagipun, kata si jellby, nulis agama doang di KTP ma cuman nambah 1 kalimat, gakkan bikin anggaran negara membengkak kayak para koruptor.
Tiba2, si Jellby sujud di hadapan saya dan bilang “Tolong, jangan hilangkan kolom agama di KTP. Saya mohon dengan sangat.” Dia menangis tersedu2 sambil memandangi bawang merah di hadapannya. Tapi saya sendiri bingung, gimana coba cara yakinin orang2 tentang penghilangan kolom agama ini. Karena ternyata orang2 juga ada yang setuju buat ngilangin kolom agama. Lalu jelby bilang “CUKUP CERITAKAN KISAH SI GENG GAUL DI MASA DEPAN INI PADA TEMANMU COK, BIAR ORANG ORANG TAU, APA AKIBATNYA KALO DIHILANGKAN. SEKALIAN, KALO TEMEN TEMENMU MAU NANYA, TANYA AJA DAN FOLLOW KE @Choqi_Isyraqi , BIAR AKU TAU KABAR DARI MASA LALU DARIMU, KARENA DI JAMAN DEPAN, SMS DIHILANGKAN, SEMUA LEWAT TWITTER, SEMUA PAKE SMARTPHONE”
Wooow kataku. Tiba2 dia berjalan kembali ke lacinya, sambil menangis, sambil membawa TV, PS3, serta laptop milikku. Aku tanya buat apa? Dia bilang itu buat ongkos balik. Yasudah, aku ikhlaskan. Setelah dia pergi, aku bingung, yasudah, akhirnya aku mengikuti sarannya, dan aku kisahkan ini pada kalian. Semoga kalian yang membaca bisa terinspirasi dengan kisah si geng gaul tadi. Ini katanya kisah nyata di masa depan loh kata si jellby, jadi, kalo bisa, mari kita bantu untuk tidak menghilangkan kolom KTP. Lagian, dipikir2, kenapa harus diilangin juga ya? Toh udah 50 tahun kita merdeka, adem2 aja ah, kok tiba2 diangkat isu beginiian? Apa mungkin . . . . . . BERSAMBUNG
- Maaf, hal diatas tidak ada maksud menyinggung SARA. Kalo ada rasa sakit dan merasa tersinggung, silahkan salahkan pada bunda dorce, karena kesalahan ada di dorce dan kesempurnaan hanya milik tuhan -
Oleh : Isyraqi Oki Choqi
0 Komentar