SEMARANG, cahUnnes.com – Proses pemindaian Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) yang dilakukan perguruan tinggi sangat dipengaruhi kualitas kertas. Kualitas kertas yang buruk menyebabkan pemindaian menjadi tidak maksimal. Selain itu juga menyulitkan peserta didik dalam meminimalisasi kesalahan.
Pada UN 2014, Kemendikbud telah melakukan perbaikan untuk kualitas LJUN pada pelaksanaan UN 2014. Ketua Komisi X DPR RI, Agus Hermanto menyampaikan, kualitas kertas UN tahun ini sudah berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Dari pantauan kami, jika tahun lalu berat kertas lembar soal yang menyatu dengan LJUN hanya 70 gram, pada tahun ini menjadi 100 gram. Hal itu karena terjadi keluhan dari berbagai pihak bahwa dengan kertas 70 gram itu LJUN menjadi mudah sobek atau rusak," ungkapnya saat ditemui pada sidak UN di sejumlah sekolah dan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (14/4).
Perbaikan dilakukan karena adanya keluhan dari berbagai pihak perguruan tinggi seperti Unnes yang melakukan pemindaian. Meskipun alat pemindai bisa memindai LJUN, namun dibutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu lebih teliti agar LJUN tidak sobek.
Saat meninjau tempat pemindaian LJUN di Unnes, rombongan Komisi X DPR RI juga didampingi Rektor Unnes, Undip, IAIN Walisongo dan panitia UN Provinsi Jawa Tengah serta Kota Semarang. Unnes merupakan perguruan tinggi yang kembali ditunjuk dan memiliki wewenang untuk memindai LJUN jenjang SMA sederajat.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengatakan, Unnes akan memindai LJUN pada 15-26 April. Unnes juga akan melibatkan 90 personil dengan 180 tenaga pembantu.
Seperti berita sebelumnya, Unnes akan melakukan pemindaian 24 Jam penuh dengan tiga shift. “Kami targetkan pemindaian LJUN peserta UN SMA se-jateng akan selesai tepat waktu agar bisa segera dikirim ke Jakarta,” pungkasnya.
(Imam/SM)
0 Komentar