SEMARANG, cahUnnes.com – Sebagai wujud nyata mengatasi abrasi air laut wilayah Kota Semarang, para finalis dan panitia LKTI Green Scientific Competition 2014 melakukan penanaman mangrove di daerah Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang pada Minggu (11/5/2014).
Kegiatan bertajuk “Aksi Konservasi untuk Bumi” itu diselenggarakan setelah sehari sebelumnya, Sabtu (10/5/2014) finalis LKTI GSC 2014 melakukan presentasi di Graha Cendikia Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarag (FT Unnes).
Ketua panitia kegiatan Hadi Muchlison mangatakan LKTI 2014 ini merupakan salah satu rangkaian acara Gebyar Teknik Terpadu (GTT) FT Unnes yang digagas dan diselenggarakan oleh BSO Engineering Research Club (EneRC). Ia menjelaskan LKTI 2014 lebih fokus kepada inovasi untuk lingkungan. “Tema LKTI kali ini mengambil tema inovasi untuk menghadapi bencana alam dan mengatasi permasalahan lingkungan di Indonesia,” ujarnya.
Pada kompetisi tahunan ini keluar sebagai juara 1 mahasiswa dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Nanda Najih Habibil Afif. Ia berhasil menyisihkan 131 mahasiswa lain yang berasal dari 37 Universitas di Indonesia.
Berawal dari kepeduliannya terhadap masalah produksi pertanian yang semakin memburuk akibat banjir dan kekeringan yang akhir-akhir ini menjadi faktor pemicu gagal panen. Ia terdorong untuk merancang sitem sawah mitigasi anti banjir dan kekeringan pada dataran banjir (flood plain) berbasis eksplorasi etnoteknologi pertanian di kawasan Cisaladah Sumedang. “Daerah Cisaladah merupakan daerah yang tepat untuk dikaji melihat bahwa Dusun Cisaladah merupakan daerah yang memiliki ketidakteraturan struktur tanah ditinjau dari segi morfologi ketebalan dan ketinggiannya.” kata Nanda saat mempresentasikan karya tulisnya.
“Selain itu, masyarakat sekitar ternyata juga menggunakan teknologi konvensional yang sudah mereka terapkan secara turun-temurun. Etnoteknologi dusun tersebut melahirkan model sawah dengan sistem kanal pengabsorbsi air saat terjadi banjir di area persawahan yang dilengkapi dengan mikrokontroler. Air yang terabsorbsi dan melewati susunan kanal akan dimuarakan dan disimpan di sumur penyimpan dengan porositas rendah, sehingga air dapat direstorasi saat kekeringan.” tambahnya.
Juri presentasi LKTI GSC 2014, Lulut Indrianingrum ST MT berharap kegiatan LKTI dapat menumbuhkan budaya keilmiahan mahasiswa. “Acara LKTI ini sangat bagus, harapannya dapat membentuk budaya keilmiahan dikalangan mahasiswa,” terangnya.
Selain tim Unpad, ada 9 finalis lain yang berasal dari Unversitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Medan (Unimed), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) 2 tim, Universitas Negeri Malang (UM) 3 tim.
Selain penanaman mangrove, serangkaian acara LKTI GSC 2014 ini ditutup dengan fun tour ke beberapa objek wisata di Kota Semarang seperti Lawang Sewu, Majid Agung Jawa Tengah (MAJT), kawasan Simpang Lima Semarang, dan pusat oleh-oleh khas Semarang.
(IBALH/EneRC)
0 Komentar