SEMARANG, cahUnnes.com – Bagaimana jika tiba – tiba kamu menjumpai peristiwa kebakaran ringan? Tenang, semua itu bisa kamu atasi ketika kamu mengetahui teknik memadamkan api yang baik dan benar.
Sejumlah mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Ilmu Kelolahragaan Universitas Negeri Semarang (FIK Unnes), berlatih padamkan kebakaran sebagai bagian dari Pelatihan Fire Safety, Sabtu (26/4), di kampus Sekaran.
Pelatihan diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang. Selain mahasiswa, acara juga diikuti oleh beberapa alumni dan satpam Unnes.
“Untuk mengatasi kebakaran ringan, kita dapat menggunakan handuk yang telah dibasahi dengan air,” ujar Pujo Sulistiyanto, salah satu pemateri dalam pelatihan itu.
Menurut Pujo, handuk yang dibasahi dengan air, yang biasa disebut alat pemadam api tradisional (APAT), harus berbahan katun.
Dia menjelaskan, api dibedakan menjadi empat kelas, yaitu kelas A yang berasal dari benda padat selain logam, kelas B untuk benda cair dan gas, kelas C untuk logam dan kelas D untuk kelas dapur.
“Kebakaran biasanya terjadi dikarenakan kelalaian manusia seperti lupa mematikan kompor, kebakaran hutan, listrik korsleting, atau gejala alam karena petir. Untuk mencegah kebakaran, hal yang paling penting adalah dengan cara manusia memperhatikan lingkungan sekitarnya,” ungkap Pujo.
Selain pemberian materi tentang teori dasar api dan penanganan kebakaran, pelatihan juga diisi dengan praktik menggunakan APAT dan APAR (alat pemadam api ringan) serta praktik menggunakan APAB (alat pemadam api berat).
Kebakaran sebagai bencana yang tidak bisa diperkirakan, dipandang memerlukan penanganan khusus. Kegiatan bertujuan membekali mahasiswa dan satpam dalam keselamatan kerjanya.
(Bicho/Unnes.ac.id)
0 Komentar