SEMARANG, cahUnnes.com - Hari belum lengkap malam ketika Orchida Septitya Titisari membacakan dua buah puisi. Sejak pagi, ia, dan hampir tujuh puluhan peserta tangkai lomba baca puisi bertempur di babak penyisihan. Kini giliran mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini tampil di babak final, mempersembahkan penampilan terbaiknya.
Di awal mula, ia membacakan puisi wajib “Kembali Tak Ada Sahutan di Sana” karya Abdul Hadi WM. Ziarah, puisi naratif karya Sapardi Djoko Damono pun berhasil ia bacakan dengan memukau. Berbeda dengan puisi pilihan lainnya, puisi yang dibacakan Orchida ini memang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hanya Orchida yang membacakan puisi ini di antara sepuluh finalis. Alhasil, ia mampu meraih nilai tertinggi dari lima juri.
“Nada dan suasana puisi ini lebih membutuhkan kedalaman penghayatan ketimbang kekuatan vokal, ” kata Sosiawan Leak, ketua juri lomba baca puisi.
Ya, Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Jawa Tengah 2014 itu memang mencari satu kandidat terbaik di masing-masing tangkai lomba. Sabtu (10/5), bertempat di Gedung Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto, seleksi tangkai lomba baca puisi dan penulisan karya sastra digelar.
Selain juara 1 lomba baca puisi kategori puteri, mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes juga memperoleh kejuaraan di kategori lain. Kandidat baca puisi kategori putera, Feriyanto dan Eri Wahyudi, masing-masing menempati urutan ke-2 dan ke-3. Pun pada tangkai lomba penulisan puisi, karya Reza Gharini berjudul “Suara Gandari dari Api ke Matahari” mendapat urutan ke-3.
“Atas hasil ini Orchida akan mewakili Jawa Tengah pada tangkai lomba baca puisi kategori puteri Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) 2014 yang rencananya digelar di Palangkaraya,” ungkap Prof Masrukhi MPd, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes.
Sumber : Unnes.ac.id
0 Komentar