SEMARANG, cahUnnes.com - Pemuda Indonesia harus didorong untuk menuntut ilmu sampai luar negeri, dan setelah itu pulang kembali untuk membangun Indonesia. Begitulah konsep restorasi yang disampaikan Dr Mahfudz Al Huda dari Masyarakat Ilmuan Teknolog Indonesia (MITI) saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Student Scientific Center (SSC) FMIPA Unnes, Ahad (28/9/2014).
"Saat ini angkatan kerja Indonesia 50% adalah lulusan SD, sedang untuk lulusan perguruan tinggi masih kurang 40%. Ini yang harus segera kita benahi," tandasnya.
Dalam seminar bertajuk Millenium Developments Goals itu, Mahfudz memaparkan visi Indonesia 2025 dengan konsep Indonesia mandiri, maju, adil dan makmur sebagai visi jangka panjang. MITI sebagai lembaga teknolog Indonesia harus ikut serta dalam proses mewujudkan visi tersebut.
Sementara itu, Direktur Pusat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Nurul Taufiqu Rochman mengungkapkan nano teknologi dan aplikasinya mampu menjadi kunci kebangkitan Indonesia. Menurutnya nano memiliki prospek dalam obat - obatan, mengingat Indonesia memiliki banyak tumbuh - tumbuhan herbal.
"Kunyit, temulawak, jahe dan kencur, jika kita nanokan akan memiliki nilai jual yang lebih," tegasnya.
Ketua panitia seminar nasional, Susanto, mengatakan seminar tersebut diselenggarakan untuk membangkitkan kembali semangat mahasiswa untuk mencapai MDGs 2015.
"Kami ingin membangkitkan kembali semangat – semangat pelajar kita untuk optimis dalam mencapai tujuan mulia pembangunan milenium 2015 ini dan kami ingin mengevaluasi kesiapan Indonesia serta capaian – capaian yang telah diraihnya," katanya. (Bicho)
0 Komentar