Bagi mahasiswa prodi pendidikan, rata - rata semester tujuh ini menempuh mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). PPL dilakukan di berbagai daerah untuk mempersiapkan para pendidik agar siap menjadi seorang pendidik yang sesungguhnya.
Sebagai guru PPL memang tidak memiliki hak sepenuhnya atas siswa di tempat praktik mengajar. Tapi bukan berarti guru praktikan tidak berperan dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Berbagai peran guru juga bisa dilakukan oleh guru praktikan dalam mendidik siswa, tidak hanya secara akademis, namun juga secara moral dan spiritual. Apalagi dalam kurikulum 2013, berbagai kompetensi terintegrasi dalam suatu proses pembelajaran.
Kompetensi itu meliputi kompetensi spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
Untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan akan sangat mudah untuk dinilai dan dipertanggungjawabkan, namun bagaimana dengan kompetensi spiritual dan kompetensi sikap sosial pada siswa? Inilah peran pendidik yang sering terlupakan. Siswa cerdas secara kompetensi pengetahuan dan keterampilan, namun dalam kompetensi spiritual dan sikap sosial dipertanyakan.
Sebagai seorang guru, kita seharusnya bisa menanamkan akhlak mulia pada diri siswa. Salah satunya dengan pembiasaan, dalam pepatah dikatakan “alah bisa karena biasa”. Karena dengan melakukan proses pembiasaan, akhlak yang muncul bukan akhlak yang instan namun akhlak yang bisa bersifat permanen. Misalnya dengan meminta siswa makan sambil duduk tidak sambil berdiri, selalu berdoa untuk memulai setiap aktivitas, atau tidak memanggil temannya dengan sebutan yang tidak baik.
Selain dengan menanamkan akhlak mulia pada diri siswa melalui proses pembiasaan, guru bisa memberikan teladan pada siswa. Karena apapun yang dilakukan oleh guru akan dilihat dan ditiru oleh siswa. Bahkan, apabila guru melakukan suatu kesalahan, akan menjadi pembenaran apabila siswa melakukan kesalahan yang sama dengan gurunya. Sehingga keteladanan merupakan salah satu cara yang cukup ampuh untuk menanamkan akhlak mulia pada siswa.
Karena menjadi pendidik itu tak hanya bertanggung jawab atas pemahaman mengenai pengetahuan dan keterampilan siswa, namun menjadi pendidik itu juga bertanggung jawab atas pembentukan akhlak dan hubungan siswa dengan Rabbnya. Sehingga guru dapat berperan sebagai teman, saudara, orang tua, ataupun sahabat bagi siswa di sekolah dalam upaya pembentukan akhlak siswa.
Asma Hanifah, Fungsionaris Linguabase FBS Unnes | Follow @maasmahanifah
0 Komentar