Kritik M Nuh Ketika Kurikulum 2013 Dikembalikan Ke KTSP

SEMARANG, cahUnnes.com - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, menilai Kebijakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah kembali pada KTSP merupakan langkah mundur. Hal itu disampaikan M Nuh melalui akun twitternya.

Dalam akun Twitternya, M Nuh melakukan pembelaan terhadap kurikulum 2013 yang digulirkan ketika ia menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu. Berikut kami paparkan kultwit lengkap M Nuh, yang telah redaksi cahUnnes.com rangkum, Senin (8/12/2014).

1.Mhn maaf, menurut saya, kembali pd Kurikulum 2006/KTSP adalah langkah mundur. #K13 secara substansi, bkn teknis, tak ada masalah.

2.Kalau ada masalah teknis, mestinya dicarikan solusi perbaikannya, bukan balik ke belakang.

3.KTSP secara substansi ada kekurangan dan secara teknis juga perlu penyiapan lagi.

4. Bukti #K13 tidak ada masalah secara substansi adalah dengan tetap diberlakukannya untuk 6.221 sekolah.

5.Jk bermasalah, tentu tak dipakai sama sekali. Shg, alternatifnya, mestinya penerapannya tak lgs dibajak' dg dibatasi pd 6.221 sekolah itu.

6.Sekolah mana saja yg siap, shrsnya ya dipersilakan menerapkannya #K13, apakah siap scr mandiri atau siap berdasarkan penilaian pemerintah.

7.Untuk sekolah-sekolah yang tidak siap, semestinya "disiapkan" oleh pemerintah melalui pendampingan dan pelatihan.

8.Penyiapan guru dan buku-buku itu merupakan tugas pemerintah.

9.Jika kembali pada Kurikulum 2006/KTSP secara substansi belum tentu lebih baik. Perlu waktu juga u/ melatih guru lagi.

10.Orang tua pun harus membeli buku KTSP. Pdhl sblm #K13 bnyk yg mengeluh buku mahal, dan buku yg dibawa siswa ke sekolah terlalu berat.

11.Pd 2012, @Kemdikbud_RI pernah mengadakan UKG (uji kompetensi guru) untuk mengevaluasi penguasaan guru terhadap KTSP.

12. Hasilnya, nilai rata-rata pengusaaan guru hanya 45. Padahal pd 2012 itu, KTSP sudah enam tahun berlaku.

13.Jadi, jika kembali ke KTSP, kita perlu pelatihan guru lagi. Padahal, untuk #K13 guru sudah dilatih dg nilai rata-rata UKG 71.

14.Memang ada yang nilai UKGnya 40. Tapi yang mencapai 80 juga banyak. Saat itu, UKG #K13 sudah dilakukan pada 1,3 juta guru.

15.Karena itu, ukuran penguasaan guru terhadap substansi dan metodologi #K13 masih lebih baik ketimbang penguasaan KTSP.

16.Bagi guru yang UKG #K13 buruk, sudah dirancang pendampingan dan klinik konsultasi.

17.Reformasi LPTK sebagai “penghasil guru' jg sudah direkomendasikan.

18.Bagi orangtua, tentu bertambah beban dg membeli buku baru KTSP. Padahal, buku2 #K13 selama ini sudah digratiskan. Aplg BBM baru naik.

19.Hal ini bisa memunculkan mafia perbukuan lagi, yang merepotkan masyarakat.

20. Sedangkan #K13 telah memangkas jumlah buku yang harus dibawa siswa ke sekolah.

21.Ketika msh pakai KTSP, banyak orang tua mengeluhkan anaknya yang harus menyeret-nyeret tas sekolah, saking beratnya.

22.Buku #K13 memang ada ada yang terlambat, tapi pemenuhan atas keterlambatan itu menjadi tugas pemerintah.

23.Bukan justru dengan cara 'membajak' #K13. Saya kira itu tidak etis secara akademis.

24.Adapun ttg keberatan guru thd sistem penilaian #K13 yg naratif/deskriptif, hal ini lbh krn butuh pembiasaan.

25.Yang penting, penilaian numerik disertai narasi itu lebih objektif. Byk negara maju atau sekolah berkualitas yang memakai cara tersebut.

26.Shg, dua anak yg sama2 memiliki nilai 7 akan diketahui perbedaan dari kekurangan keduanya. Nilainya bisa sama, tapi kekurangannya beda.

27.KTSP sendiri bkn tanpa masalah. Pelajaran sejarah u/ SMK tidak ada. Lalu, jam pelajaran Bhs Inggris lbh byk 2x lipat dari Bhs Indonesia.

28.Dlm KTSP juga tidak ada mata pelajaran yang mendorong analisa data (hasil survei TIMMS/PISA).

29.Saya berharap, sekolah2 yg sudah 1 semester/lebih merasakan baiknya menjalankan #K13 terus diberi ruang dan tidak dihalang2-i.Semoga.

(Bicho)

0 Komentar

Posting Komentar