SEMARANG, cahUnnes.com - Hidup dan berbaur dengan masyarakat di desa ternyata semakin meningkatkan kreativitas dan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungannya. Empat belas mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) alternatif Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2014 mengajarkan metode hidroponik.
Selain itu, mereka juga mengajarkan masyarakat Dusun Segunung Desa Banjarejo Kecamatan Kendal membuat mini Green House. Bahkan, tanaman yang dikembangkan menggunakan metode hidroponik itu sudah siap di panen.
Kormades KKN Unnes Syam Adi Ariska menjelaskan hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air nutrisi (AB Mix). Air tersebut dimasukkan kedalam pipa/talang air serta botol - botol bekas sebagai media tanamnya.
"Hidroponik merupakan pola bertanam baru tanpa tanah. Sebagai penggantinya menggunakan rockwool dan sekam bakar," kata Syam, Kamis (11/12/2014).
Syam mengungkapkan pihaknya berupaya memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat cara bertanam modern. Dengan cara ini warga tidak perlu lagi mencangkul tanah dan tanaman yang dihasilkan jauh lebih sehat.
"Pestisida yang digunakan alami, yakni menggunakan bawang putih," tandasnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Andi Suhardiyanto SPd MSi mengaku bangga atas hasil kerja keras mahasiswa KKN yang dibimbingnya. "Hidroponik ini sangat menarik sekali jika nantinya dapat dikembangkan untuk memberdayakan warga melalui Posdaya. Selain itu, bentuk dan hasil sayurannya juga besar dan sehat," ungkapnya.
Bantuan PLN
Para mahasiswa yang tergabung dalam Posdaya Peduli Lingkungan Asri (Pelangi) itu selain mengadakan pelatihan hidroponik juga mengadakan pelatihan lain, yakni program Nugget lel dan bakso lele.
Program pelatihan tersebut merupakan kerjasama antara mahasiswa KKN Unnes dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahtraan masyarakat. (Bicho/Arifah/Dwi)
0 Komentar