Modus Penipuan Mengatasnamakan Rektor Sering Terjadi

SEMARANG, cahUnnes.com - Cinta (nama samaran), tidak menyangka jika telepon yang mengatasnamakan rektor Unnes kepadanya adalah penipuan. Mahasiswi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengaku mendapat telpon dari rektor Unnes untuk mengikuti seminar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) di Jakarta.

Sebelumnya cinta dijanjikan mendapatkan uang pengganti transport sebesar Rp 5juta dari Dikti. Namun, alih - alih mendapatkan uang pengganti. Atas petunjuk rektor Unnes gadungan, Cinta justru tertipu jutaan rupiah. Baca berita sebelumnya Ditelepon “Rektor”, Mahasiswa Unnes Ketipu 1,6 Juta.

Kejadian serupa juga pernah dirasakan Agus Prastyo Wibowo. Namun, kejadian yang menimpanya tidak sampai berujung penipuan. Agus mengakui ia juga mendapatkan telepon dari seseorang yang mengatasnamakan rektor Unnes pada malam hari untuk mengikuti Seminar Dikti.

"Saya juga mendapat telepon itu. Bilangnya seminar ke Dikti tanggal 31 Desember. Waktu nelpon juga pukul 19.30," ungkap Agus melalui akun Facebooknya, Rabu (14/1/2015).

Beberapa tahun sebelumnya, percobaan penipuan berkedok undangan seminar juga pernah terjadi. Melalui pesan pendek (SMS), pelaku mengaku sebagai Rektor Unnes. Pada saat itu Rektor masih dijabat Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo.

Namun, karena merasa ganjil dengan pesan yang diterima, korban mengkonfirmasi langsung dengan pejabat yang bersangkutan. Sehingga, ia mendapatkan konfirmasi informasi yang sebenarnya.

Tindak kejahatan penipuan melalui telepon dan SMS ternyata tidak hanya terjadi di lingkungan Kampus Konservasi. Kejadian tersebut juga terjadi dibeberapa kampus besar di Indonesia. Korban dijanjikan akan mendapatkan biaya akomodasi sebesar 5 juta rupiah setelah mengikuti Seminar yang diselenggarakan Dikti.

(IBALH)

0 Komentar

Posting Komentar