Memilih lingkungan yang baik merupakan aspek penting yang harus diperhatikan bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes). Meskipun ada banyak tawaran menggiurkan berbagai macam kos-kosan Unnes dengan seabrek fasilitasnya. Ada baiknya kamu memperhatikan lingkungan pondok pesantren sebagai tempat menempa dirimu selama kamu kuliah di Unnes.
Ada beberapa alasan mengapa pondok pesantren di sekitar Unnes cocok sebagai tempat nge-kos kamu.
Salah satu keuntungan mondok saat kamu menjadi mahasiswa Unnes adalah bekal ilmu agama. Podok pesantren di sekitar Unnes sangat menekankan kematangan emosional dan spiritual. Selain kematangan logika, mahasiswa Unnes yang mondok juga dibimbing untuk memiliki kecerdasan mengelola emosi dan kebutuhan ruhiyah (batin).
Pondok pesantren juga merumuskan kurikulum pendidikan kearifan lokal untuk merawat kebudayaan sendiri. Pondok pesantren biasanya didirikan dengan memperhatikan konteks budaya masyarakat setempat.
Mondok di sekitar Kampus Unnes juga akan membuat mahasiswa memiliki ikatan kekeluargaan lebih dalam. Kehidupan bersama yang dijalani oleh santri mahasiswa membuat mereka terbiasa untuk membangun atmosfer kekeluargaan dan mendidik rasa empati. Hal ini karena hubungan antar individu di pondok pesantren tidak hanya terjadi sewaktu pelajaran, tetapi juga kehidupan sehari-hari.
Meskipun semua institusi pendidikan mengajarkan hal serupa, namun pondok pesantren membawanya ke level yang lebih jauh. Guru benar-benar dianggap sebagai orang yang menyampaikan ilmu. Tanpa guru, kehidupan manusia akan tersesat. Dan hanya di pondok pesantren, seorang benar-benar dihormati.
Mahasiswa Unnes yang mondok biasanya menghindari hidup foya-foya. Jangankan mau foya-foya, bawa uang berlebihan saja mungkin langsung diambil pengawas pondok. Hidup hemat dan susah pun haru dijalani. Dan istimewanya, saat ada rejeki lebih, anak pondok pesantren akan dipaksa untuk berbagi dengan siswa lain.
Berpuasa, beribadah, kerja fisik, belajar adalah hal-hal yang dihadapi setiap hari. Konsistensi menghadapi aktivitas tersebut selama bertahun-tahun akan menempa mental menjadi baja. Mereka dipaksa untuk tidak mudah putus asa, tidak gampang galau dan cengeng. Gak heran, biasanya mahasiswa Unnes lulusan pondok pesantren punya kapasitas yang lebih besar untuk menjadi pemimpin.
Perbedaan ekonomi, sosial dan budaya melebur atas nama belajar bersama. Anak pondok pesantren akan belajar yang namanya ber-Bhinneka Tunggal Ika!
Ada beberapa alasan mengapa pondok pesantren di sekitar Unnes cocok sebagai tempat nge-kos kamu.
1. Bekal Ilmu Agama
Salah satu keuntungan mondok saat kamu menjadi mahasiswa Unnes adalah bekal ilmu agama. Podok pesantren di sekitar Unnes sangat menekankan kematangan emosional dan spiritual. Selain kematangan logika, mahasiswa Unnes yang mondok juga dibimbing untuk memiliki kecerdasan mengelola emosi dan kebutuhan ruhiyah (batin).
2. Kearifan Lokal
Pondok pesantren juga merumuskan kurikulum pendidikan kearifan lokal untuk merawat kebudayaan sendiri. Pondok pesantren biasanya didirikan dengan memperhatikan konteks budaya masyarakat setempat.
3. Hubungan Emosional Santri
Mondok di sekitar Kampus Unnes juga akan membuat mahasiswa memiliki ikatan kekeluargaan lebih dalam. Kehidupan bersama yang dijalani oleh santri mahasiswa membuat mereka terbiasa untuk membangun atmosfer kekeluargaan dan mendidik rasa empati. Hal ini karena hubungan antar individu di pondok pesantren tidak hanya terjadi sewaktu pelajaran, tetapi juga kehidupan sehari-hari.
4. Budaya Menghormati Guru
Meskipun semua institusi pendidikan mengajarkan hal serupa, namun pondok pesantren membawanya ke level yang lebih jauh. Guru benar-benar dianggap sebagai orang yang menyampaikan ilmu. Tanpa guru, kehidupan manusia akan tersesat. Dan hanya di pondok pesantren, seorang benar-benar dihormati.
5. Hidup Hemat
Mahasiswa Unnes yang mondok biasanya menghindari hidup foya-foya. Jangankan mau foya-foya, bawa uang berlebihan saja mungkin langsung diambil pengawas pondok. Hidup hemat dan susah pun haru dijalani. Dan istimewanya, saat ada rejeki lebih, anak pondok pesantren akan dipaksa untuk berbagi dengan siswa lain.
6. Pribadi Matang dan Kuat
Berpuasa, beribadah, kerja fisik, belajar adalah hal-hal yang dihadapi setiap hari. Konsistensi menghadapi aktivitas tersebut selama bertahun-tahun akan menempa mental menjadi baja. Mereka dipaksa untuk tidak mudah putus asa, tidak gampang galau dan cengeng. Gak heran, biasanya mahasiswa Unnes lulusan pondok pesantren punya kapasitas yang lebih besar untuk menjadi pemimpin.
7. Biasa Terhadap Keberagaman
Perbedaan ekonomi, sosial dan budaya melebur atas nama belajar bersama. Anak pondok pesantren akan belajar yang namanya ber-Bhinneka Tunggal Ika!