Tips Cerdas Agar Lolos Seleksi Esai Beasiswa LPDP

Banyak pelamar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendambakan lolos dengan mulus pada tiap tahapan seleksi, termasuk lolos seleksi esai. Tentu saja, menulis esai LPDP tidaklah semudah mengarang bebas atau menuangkan curhatan hati di atas kertas.

Baca juga: Tips Lolos Assessment Online Beasiswa LPDP

Dalam seluruh tahapan seleksi LPDP, kurang lebih ada 2-4 esai yang harus disiapkan yaitu Esai Kontribusiku Bagi Indonesia, Esai Rencana Studi, Esai Rencana Karier dan Pengabdian, dan Esai On The Spot. Pengajuan esai akan disesuaikan dengan kategori program LPDP yang ditawarkan baik itu Beasiswa LPDP Reguler, Afirmasi, maupun Beasiswa Indonesia Timur (BIT).

Baca juga: Tips Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LPDP

Pada umumnya, penulisan esai ini ada di setiap tahapan seleksi LPDP, mulai dari seleksi administratif sampai seleksi substantif. Namun bagaimana cara membuat esai yang baik dan benar sekaligus menarik perhatian LPDP? Berikut beberapa tips membuat esai beasiswa LPDP.

Tips Membuat Esai Beasiswa LPDP


Dalam tahapan seleksi administrasi, setiap calon awardee wajib menulis 2-3 esai sesuai jenis beasiswa LDPD yang dilamar. Pertama, Esai Kontribusiku Bagi Indonesia (KBI). Sesuai ketentuan LPDP, isi dari esai KBI haruslah memuat tiga poin penting, yaitu kontibusi yang sudah dilakukan, yang sedang dilakukan, dan akan dilakukan. Selain itu, LPDP juga membatasi jumlah kata dalam esai ini yaitu 750 kata saja. Artinya, panjang tulisan esai ini boleh kurang namun tidak boleh lebih dari 750 kata atau setara 2 lembar A4.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Beberapa Tahapan Seleksi Beasiswa LPDP

Tidak perlu membayangkan kontribusi berskala besar atau yang berimplikasi luas di masyarakat. Kontribusi bagi keluarga dan lingkungan sekitar pun sudah dinyatakan kontribusi. Tapi bagaimana meraciknya dalam sebuah tulisan yang menarik? Inilah yang sering dirasa sulit oleh banyak pelamar LPDP.

Tips Cerdas Agar Lolos Seleksi Esai Beasiswa LPDP


Supaya esai kamu lebih dilirik, perhatikan beberapa poin ini:

1. Paragraf pembuka. Kamu cukup membuat satu paragraf pembuka saja supaya tidak banyak menghabiskan jumlah kata yang akan kamu maksimalkan untuk memaparkan hal yang lebih substantif dalam tubuh esai. Paragraf pembuka bisa terdiri dari 4-7 kalimat pengantar yang menjelaskan diri kamu secara singkat serta pendapat umum yang mendukung isi tulisanmu.

2. Isi tulisan yang terdiri dari: kontribusi yang sudah dilakukan, yang sedang dilakukan, dan yang akan dilakukan. Sebaiknya, kamu menulis secara berurutan dari kontribusi terdahulu hingga yang teranyar, bukan sebaliknya. Sementara untuk poin "yang akan dilakukan", kamu bisa menuliskan rencana program dari aktivitas yang digeluti saat ini atau mengajukan ide baru nan segar yang visioner.

Di poin ini, "jual" diri kamu sebaik dan semenarik mungkin. Tapi ingat, kamu dilarang keras berbohong atau mengada-adakan informasi fiktif, sebab kamu akan didiskualifikasi oleh LPDP jika ketahuan berbohong pada tahapan berikutnya. Kenapa bisa ketahuan? sebab kamu akan dimintai bukti dari setiap kegiatan yang ditulis dalam esai, juga akan diminta menceritakan lebih detil dalam tahap seleksi wawancara.

3. Dalam isi tulisan/esai, sebisa mungkin setiap kontribusi dapat dikategorikan sesuai bidangnya supaya lebih tersruktur dan sistematis. Misalnya, jika kamu punya kontribusi di banyak bidang sebaiknya langsung dikategorisasikan, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan dll. Selain itu, kamu wajib memilah-milih aktivitas mana saja yang dianggap paling penting untuk ditulis.

Kesulitan terbesar bagi pelamar yang kebanyakan kontibusi adalah menuangkankannya secara singkat dalam 750 kata. Bagi yang minus aktivitas, disarankan untuk menulis secara lebih detil dan runut. Hal ini penting, supaya esai kamu tidak dianggap terlalu sedikit dan garing.

4. Paragraf penutup berupa harapan. Biasanya para calon awardee kehabisan kata-kata sebab semua sudah ludes tertuang dalam tubuh esai. Untuk menyiasati kerumitan ini, sebaiknya kamu gunakan kalimat umum yang menggambarkan harapan apa saja yang ditulis pada tubuh esai tanpa mengulangnya secara pointers.

5. Mintalah pendapat dan koreksi dari teman, awardee lain atau bahkan dosen kamu yang pandai menulis. Hal ini akan sangat membantu agar lebih ciamik meracik esai.

6. Tulislah esai dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar sebab LPDP tidak mewajibkan menulis esai apapun dalam bahasa Inggris selama proses seleksi, sekalipun itu untuk tujuan luar negeri. Terkecuali, jika tahun ini LPDP mengubah syarat esai menjadi bahasa Inggris. Terkadang calon awardee memaksakan diri menulis dalam bahasa Inggris, padahal ini menyulitkan baginya sehingga tulisannya pun tidak maksimal. Intinya, jangan mempersulit diri jika LPDP tidak menyaratkan hal tersebut.

7. Terakhir, sebagai pemanis esai, bumbui tulisan dengan quote dari tokoh idola kamu atau publik figur lainnya dan sisipkan itu pada paragraf pembuka atau penutup saja.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama