Fakultas Hukum Unnes Teliti Pekerja Migran ke Korea


SEMARANG, cahunnes.com - Tim peneliti Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan penelitian terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan. Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), tercatat ada 42.000 PMI yang mencari nafkah ke Negeri Gingseng. Peranan mereka dinilai strategis dalam memberi sumbangsih terhadap pemasukan negara. FH Unnes tertarik meneliti kondisi PMI yang bekerja ke Korea Selatan.

Selain itu juga ingin memberi perlindungan terhadap eksistensi selama bekerja ke negara Asia Timur tersebut. Tim peneliti itu terdiri atas Wakil Dekan III FH  Unnes, Tri Sulistiyono bersama Dewi Sulistianingsih, Ratih Damayanti, dan Benny Sumardiana. "Unnes perlu memberi sumbangsih kepada bangsa, salah satu cara mengawal keberadaan PMI di Korea. Keamanan, kesejahteraan, dan pelayanan yang mereka dapatkan harus terjamin, sesuai janji sebelum keberangkatan ke Korea," ungkap Dekan FH Unnes Dr Rodiyah SH MSi di kampusnya.

Menurut dia, tim peneliti selama sepekan, terhitung sejak 14-21 Oktober lalu,vmengumpulkan data pendukung penelitian ke berbagai institusi, seperti Human Resources Departement of Korea (HrDK), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korea Selatan, dan perusahaan pengguna jasa PMI. FH Unnes selama ini telah bekerja sama dengan BNP2TKI dan jadi bagian pengiriman PMI. Di mana, Unnes jadi penyelenggara seleksi.

Tiap seleksi, kata dia, ada ribuan calon PMI yang datang ke FH Unnes untuk mengikuti dan menyelesaikan rangkaian tahapannya. Pada akhir Oktober nanti, seleksi periode berikutnya kembali digelar di Unnes. Salah satu peneliti, Tri Sulistiono menegaskan, kedatangan timnya juga untuk menginisiasi peluang kerja sama dalam bidang hukum, antara Unnes dengan beberapa kampus di Seoul. Salah satunya Seoul National University.

"Data yang kami dapat nantinya akan disusun dalam laporan penelitian, serta akan dipublikasikan untuk masyarakat. Tim peneliti akan memberikan gambaran kepada masyarakat tentang kondisi PMI di Korea, sekaligus ini bisa jadi masukan kepada pemangku kebijakan buat terus mengawal pekerja luar negeri," tandasnya.

(Suara Merdeka)
Lebih baru Lebih lama