SEMARANG, cahunnes.com - Pada tanggal 5 November 2024, Fakultas Farmasi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menyelenggarakan sebuah acara menarik untuk memperingati perjalanan panjang BPJS Kesehatan dalam menyediakan layanan kesehatan kepada masyarakat. Acara ini berupa bedah buku bertajuk Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan yang diadakan secara daring, dengan kehadiran langsung Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, AAK, serta sejumlah dosen dan tenaga pengajar dari Fakultas Farmasi Unissula, di antaranya Dr. apt Rina Wijayanti, Dr. apt Naniek Widyaningrum, Apt Hudan Taufiq, dan lainnya.
Prof. Ali Ghufron, dalam kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa meskipun BPJS Kesehatan telah berjalan selama lebih dari satu dekade, tantangan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masih terus dihadapi. Salah satu komitmen utama BPJS adalah memastikan setiap peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dapat merasakan manfaat yang optimal, terutama dengan terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, termasuk penyederhanaan proses administrasi dan pemanfaatan teknologi.
Menurutnya, dengan semakin kompleksnya kebutuhan peserta, BPJS Kesehatan fokus pada inovasi digital sebagai upaya mempercepat dan mempermudah akses layanan kesehatan. "Kami berkomitmen untuk terus memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan, memastikan transparansi dan akurasi data, serta mempercepat proses administrasi," jelas Prof. Ali, dikutip dari situs resmi Unissula Semarang (5/11).
Perluasan Akses Kesehatan, Fokus pada Daerah Terpencil
Tidak hanya itu, BPJS Kesehatan juga berupaya memperluas jaringan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program JKN, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan akses kesehatan kepada masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Prof. Ali menambahkan, “Saat ini lebih dari 90% fasilitas kesehatan di Indonesia sudah terhubung dengan BPJS Kesehatan, dan angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Kami berharap, dengan semakin banyaknya fasilitas kesehatan yang bergabung, masyarakat di wilayah mana pun dapat merasakan manfaat layanan kesehatan yang lebih merata.”
Program JKN yang sudah berjalan sejak 2014 ini memang sudah memberikan dampak besar terhadap sistem kesehatan di Indonesia, meskipun masih terdapat beberapa tantangan terkait pembiayaan dan pemerataan fasilitas. Dalam beberapa tahun terakhir, BPJS Kesehatan berhasil menurunkan angka kesenjangan akses kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan pelayanan medis yang terjangkau.
Keterlibatan Fakultas Farmasi Unissula dalam Pengembangan BPJS
Acara ini juga diikuti oleh sejumlah dosen dan mahasiswa dari Fakultas Farmasi Unissula, termasuk dari program S1 Farmasi, Profesi Apoteker, S1 Kebidanan, dan Profesi Bidan. Partisipasi mereka menunjukkan pentingnya kolaborasi antara sektor pendidikan dan sektor kesehatan dalam pengembangan sistem layanan kesehatan yang lebih baik, serta memberikan wawasan baru mengenai bagaimana BPJS Kesehatan berusaha terus berinovasi demi kepuasan dan kenyamanan peserta JKN.
Dengan semakin berkembangnya layanan digital dan akses fasilitas kesehatan yang lebih luas, BPJS Kesehatan semakin berperan penting dalam memajukan sistem kesehatan Indonesia. Perayaan 10 tahun JKN ini tidak hanya menjadi ajang refleksi atas pencapaian yang telah diraih, tetapi juga sebagai pendorong untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik. Dalam dunia yang terus berubah, upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan adalah investasi yang tak ternilai bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Foto Dok. Unissula
0 Komentar