Foto Dok. UKSW |
SALATIGA, cahunnes.com - ScienceFilm Festival (SFF) 2024 baru saja diadakan di Salatiga, dan suasananya memang luar biasa! Banyak peserta dari berbagai sekolah di kota ini yang hadir dengan semangat yang tinggi. Festival kali ini mengusung tema yang sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi saat ini, yaitu “Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular”. Acara ini berlangsung selama dua hari, dari Kamis (7/11) hingga Jumat (8/11), dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran para remaja tentang pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Lebih dari 850 peserta dari 16 sekolah, mulai dari SD hingga SMA, turut memeriahkan festival ini. Mereka tidak hanya menonton film, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam eksperimen sains yang memperkenalkan berbagai konsep ilmiah secara langsung.
SFF tahun ini mengusung tema yang menginsipirasi, yaitu pengurangan emisi karbon dan penerapan ekonomi sirkular untuk menyelamatkan bumi. Ini sangat relevan mengingat krisis perubahan iklim yang kita hadapi kini semakin mendesak. Selama festival, peserta berkesempatan menonton film-film yang menyoroti isu-isu ini, seperti film Beyond Eureka World – Sustainable Fashion yang mengajarkan cara mengurangi limbah tekstil dengan upcycling. Ada juga film Nine-and-a-half: Hydrogen – The Green Energy of the Future?, yang menunjukkan bagaimana desa Bosbüll di Jerman menggunakan hidrogen sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Selain film, peserta juga terlibat dalam dua eksperimen sains yang sangat menarik, dirancang untuk mengenalkan mereka pada konsep ilmiah dasar dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya adalah eksperimen Koin Mengapung, yang menjelaskan prinsip tegangan permukaan air dan sudut kontak, sehingga peserta bisa melihat langsung bagaimana koin bisa tetap mengapung di atas air. Eksperimen lain, Sembur, mengajak mereka berdiskusi tentang prinsip Bernoulli, yaitu bagaimana kecepatan fluida memengaruhi tekanan. Kegiatan ini diharapkan bisa memicu rasa ingin tahu dan kecintaan anak-anak terhadap sains.
Pernyataan dari Penyelenggara dan Peserta: Koordinator Program Budaya Goethe-Institut Indonesien, Elizabeth Soegiharto, menekankan bahwa SFF 2024 adalah cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan sains dan teknologi kepada anak-anak. Dalam sambutannya, ia berharap acara ini bisa memberikan dampak positif bagi generasi muda agar semakin sadar untuk beraksi melawan krisis iklim.
“Ingat, sains itu menyenangkan. Mari kita bersenang-senang dan belajar bersama di SFF 2024,” katanya, dikutip dari situs resmi UKSWA Salatiga (9/11).
Di sisi lain, Wakil Rektor UKSW Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan, Priyo Hari Adi, Ph.D., Ak., mengingatkan bahwa apa yang kita lakukan sekarang akan menjadi warisan untuk masa depan.
“Mari kita terus belajar, bukan hanya untuk memahami, tetapi juga bertindak demi bumi yang lebih baik,” ujarnya.
Para peserta juga memberikan respon positif terhadap acara ini. Yasin Wicaksono, seorang siswa dari SD Negeri Sidorejo Lor 06 Salatiga, sangat senang bisa terlibat langsung dalam eksperimen seru.
“Saya sangat senang, belajar sambil bermain itu asyik!” ujarnya. Nikita Putri Qirana, siswa SMA Negeri 1 Salatiga, juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap fasilitas yang ada di UKSW dan manfaat acara ini bagi pemahaman ilmiah mereka.
Apresiasi dan Dampak Jangka Panjang: Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Nunuk Dartini, S.Pd., M.Si., memberikan apresiasi tinggi kepada UKSW dan penyelenggara SFF 2024. Ia menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat mendukung proses pembelajaran anak-anak, karena mereka bisa langsung menerapkan ilmu yang telah dipelajari.
“Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut, dan bisa menjadi teladan bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sains dan lingkungan,” katanya.
Kesimpulan: SFF 2024 bukan sekadar festival film, melainkan juga sebuah platform untuk mendidik generasi muda agar lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim. Dengan melibatkan mereka dalam diskusi tentang ekonomi sirkular, energi terbarukan, dan pentingnya menjaga bumi, acara ini menjadi langkah kecil namun berarti menuju perubahan yang lebih besar. Tak hanya mengajak anak-anak untuk belajar, tetapi juga menginspirasi mereka untuk bertindak.
0 Komentar